Parenting TKIT Bunayya " Meneladani Pendidikan Keluarga Lukmanul Hakim" oleh ustaz H.Nazli Hasan Lc, MA
Kegiatan parenting kali ini adalah kali kedua sejak semester 1 tahun ajaran 2021 / 2022. Bertempat di aula TKIT Bunayya. Kegiatan parenting semester ini dilaksanan dalam 2 shift. dan ini adalah shift ke dua. Shift kedua ini dibuat untuk kelas B1, B2, B3,B4.
Berikut adalah rangkuman materi parenting yang disampaikan oleh Ustaz H. Nazli Hasan Lc, MA
Pendidikan keluarga dibentuk sejak sebelum perkawinan, yaitu saat seorang wanita memilih suaminya dan suami memilih istrinya.
Seorang ayah telah mendidik anaknya sebelum anaknya lahir yaitu dengan memilih ibu yang shalihah untuk anak-anaknya.
Dalam memilih suami/istri jangan dahulukan syahwat, pns, tetapi lihatlah agamanya. kirimlah utusan untuk mencari informasi bagaimana agama sang calon.
Jikapun pasangan kita salah langkah maka berdoalah banyak banyak untuk pasangan kita Ya Muqallibal qulub...Jadikan suamiku/istriku adalah hambaMu yang shalih/ah.
Sosok dalam Al Quran yang mau kita ambil ibrahnya adalah Lukmanul Hakim. Kemulian lukman diambil dari substansi yang disampaikannya.
Dimana Allah menjelaskan tentang sosok lukman dalam surah Lukman ayat 12 -19. Ibrah yang bisa kita ambil dari pendidikan lukman kepada anaknya :
- Bersyukur
Orang yang bersyukur akan membuktikan dengan mendatangi rumah Allah.
Seorang ayah yang bersyukur maka dia membuktikan dengan shalat berjamaah di mesjid.
Bermula dari inilah seorang ayah sedang memberikan teladan kepada anaknya bagaimana bersyukur kepada Allah.
Bagaimana ketika sang ayah pulang dari mesjid maka energi mesjid akan mengalir kerumahnya.
Allah sayang kepada seorang suami yang dia ketika bangun malam dan dia membangunkan istrinya untuk shalat bersama dan Allah sayang kepada seorang istri yang bangun tengah malam lalu dia membangunkan suaminya untuk shalat bersamanya.
Ketika suami pulang dari mesjid maka istri juga bersyukur dengan shalat dhuha lalu mendoakan suaminya agar diberikan rezeki yang halal.
Berdasarkan teladan dari lukmanul Hakim yang lebih dominan membentuk anak yang shalih adalah ayah.
Komunikasi efektik seorang ayah kepada anaknya adalah dengan mengumpulkan anak anaknya lalu menasehatinya.
Sebagaimana Nabi Ya'kub mengumpulkan anaknya lalu menasehati anaknya dengan bertanya wahai anakku apa yang akan kamu sembah sepeninggalku?
Karena bagi anak suara ayah adalah yang paling efektif disebabkan ada rasa hormat, segan kepada ayahnya.
Ibu adalah madrasah bagi anak anaknya. Ibaratnya ibu adalah guru dan ayah adalah kepala sekolah.
Anak terbentuk karena adanya teladan ayah.
Ayah yang shalih selalu mengumpulkan anak anaknya lalu dinasehatinya.
Ayah yang shalih tidak memasukkan yang haram ketubuh anaknya , karena semua daging yang tumbuh dari yang haram akan menuntun anaknya ke neraka.
Sebagaima kisah imam syafii yang begitu dijaga makanan oleh ibunya. Imam syafii sudah yatim sejak berusia 2 tahun. Ketika ibunya menitipkan imam syafii kecil kepada tetangganya, lalu karena haus tetangganya memberikan asi kepada imam syafii. Karena khawatir dengan kehalalan makanan yang dimakan oleh tetangganya maka ibu imam syafii memasukkan jari jarinya agar imam syafii memuntahkan kembali asi tersebut.
- Tidak mempersekutukan Allah SWT, Jangan syirik kepada Allah.
- Jangan durhaka kepada orangtua.
- Mendirikan shalat, amar makruf nahi mungkar.
- Jangan sombong.
Orangtua yang shalih anaknya dijaga oleh Allah.
Post a Comment